Jumat, 21 September 2018

Wina



Senja itu telah memanggilku pulang, dan malam pun akan segera beranjak datang. Tibalah sekarang saatnya istirahat setelah seharian beraktifitas di luar rumah dengan begitu banyak pekerjaan. Sepanjang perjalanan pulang tadi tak banyak yang aku bicarakan dengannya.

Aku masih kesal dengan kejadian tadi saat jam makan siang. Tiba-tiba saja terdengar ada suara notifikasi whatsapp dari ponselnya. Saat aku bertanya dari siapa, jawabnya bukan dari siapa-siapa dan tidak penting katanya. Padahal tadi sekilas aku sempat melihatnya, pesan itu japri dari seorang wanita bernama Wina, yang ternyata teman sekelasnya dulu saat kami berdua masih kuliah di sebuah kampus yang sama dan dia ada di grup whatsapp yang sama dengannya. Pantas saja tadi aku merasa wajahnya tidak asing saat melihat foto profilnya.

Meski dengan sedikit keraguan,  akhirnya aku kembali bertanya padanya tentang pesan whatsapp dari wina tadi siang. Dan tidak seperti biasanya dia begitu grogi atas pertanyaanku. Katanya dia telah menghapus riwayat chat whatsapp dari wina dalam ponselnya. Karena menurutnya hanya obrolan biasa saja yang tidak penting. Dan entah kenapa tiba-tiba saja di hatiku muncul rasa curiga, aku merasa tidak percaya dari penjelasan yang disampaikannya.

Sikapku ini bukannya tidak beralasan, karena selama ini dalam ponsel kami tidak ada yang bernama privasi. Dan hari ini selain karena privasi dia telah menghapus pesan itu, karena Wina juga adalah seorang wanita teman satu kampus yang dulu pernah mengaguminya lebih dari sekedar teman biasa, bahkan dia sudah berani menyatakan rasa cintanya. Akhirnya menimbulkan banyak tanda tanya, bisa saja dalam chat itu tidak hanya sebatas ping, hai, halo atau apa kabar saja melainkan ada ungkapan lebih yang akan dapat menumbuhkan lagi sebuah rasa yang pernah hadir dan singgah di hati Wina yang telah lama pergi karena bertahun-tahun tidak bertemu terpisah jarak dan waktu.

Ingatanku kembali menyusuri setiap  langkahku saat bersamanya tadi siang.  Meskipun ada rasa tidak percaya, namun sedikitpun aku tak mau memperlihatkan padanya. Jujur, sebenarnya selama ini aku dan dia selalu menjaga sekali rasa saling percaya yang ada diantara kita. Dan kepercayaanku padanya juga tidak begitu saja ada secara tiba-tiba melainkan karena perjalanan waktu dan kebersamaan kita yang telah  begitu lama terjalin hingga tumbuhlah rasa saling percaya. Dan hari ini..., maafkanlah kalau kepercayaanku padamu sedikit luntur hanya karena pesan whatsapp dari seseorang bernama Wina.

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6



2 komentar: