Image From Google |
Judul Film : Jejak Cinta
Produser : Jimmy E Alwy. D
Sutradara : Tarmizi Abka
Penulis : Faozan Rizal
Pemain : Baim Wong, Prisia Nasution
Tanggal Edar : 06 September 2018
Genre : Drama
Kali ini saya akan mencoba memenuhi tugas dari
komunitas One Day One Post Batch_6 yaitu menulis review film. Pada kesempatan
ini saya memilih sebuah film yang mengangkat tentang bahaya kanker serviks untuk
mengenang almarhumah Julia perez yang meninggal dunia akibat terkena kanker serviks.
Tentang kanker serviks ini, bagi saya pribadi baru mendengarnya saja rasanya sudah merinding karena berbahaya.
Film jejak cinta ini adalah sebuah film yang bergenre
drama produksi Trazz Picture dan Scene yang dirilis pada bulan September 2018.
Film jejak cinta garapan sutradara Tarmizi Abka ini berlatar belakang kota Singkawang dengan segala keunikannya yang kental dengan budaya khas masyarakat Tionghoa, Dayak dan Melayu. Film jejak cinta ini mengisahkan tentang Maryana (Prisia Nasution) seorang desainer batik yang sukses dan terkenal di Ibukota. Maryana adalah anak dari seorang ibu bernama Julia Perez yang telah meninggal dunia akibat terkena kanker serviks.
Maryana datang ke Singkawang selain mengenal kecilnya, dia juga sedang mencari bahan riset untuk desain yang akan di kirim ke Berlin Fashion Week. Di sana dia bertemu dengan Wina (Zona Vidyanata) seorang teman saat masa kecilnya dulu.
Maryana juga terpesona dengan seorang pemuda asal Singkawang yang telah selesai kuliah di Jogja dan kembali pulang untuk menjadi guru. Pemuda itu bernama Hasan (Baim Wong) yang tanpa sengaja bertemu di rumah makan dan akhirnya mereka berdua menikah.
Di sini konflik rumah mulai terjadi saat Maryana sedang ketakutan karena divonis terkena kanker serviks. Hasan bertemu mantan pacarnya yang bernama Sarah (Della Wulan Astreani) saat Hasan dimintai tolong untuk menyelesaikan masalah keluarganya. Maryana pun marah karena cemburu dan dia pergi meninggalkan suaminya.
Hasan berlari mengejarnya, namun ditengah jalan dia ditabrak oleh Toni (Freddy Su) pacar Sarah. Hasan dilarikan ke rumah sakit. Di sana Maryana bertemu dengan ayah Sarah yang menjelaskan bahwa Hasan telah menyelamatkan keluarganya.
Mendengar penjelasan ayah Sarah, Maryana pun menangis tersedu-sedu sambil memeluk Hasan yang sedang koma karena merasa bersalah.
Sayangnya Film Jejak Cinta ini ceritanya berakhir menggantung. Sehingga kita sebagai penonton merasa kurang puas karena tidak dapat mengetahui jawaban akhir dari ceritanya. Jejak Cinta sebuah film yang sarat budaya dan pesan moral yang ditujukan kepada kaum wanita untuk dapat menghindari dan mencegah kanker serviks.
Kesan mendalam yang dapat saya petik setelah menonton Film Jejak Cinta ini adalah tentang kanker servik yang menjadi lebih menarik karena dikemas bersamaan dalam masalah keluarga. Dalam film ini juga saya kurang begitu menyukai tentang sosok pria yang bernama Hasan. Karena kebaikannya yang sangat berlebihan apalagi terhadap sang mantan yang merupakan jejak cintanya di masa lalu. Dia sampai tega membohongi istrinya yang telah rela melepaskan segala atribut kesuksesannya sebagai desainer batik yang sukses dan terkenal demi dia yang telah menjadi suaminya.
#NonFiksi
Sayangnya Film Jejak Cinta ini ceritanya berakhir menggantung. Sehingga kita sebagai penonton merasa kurang puas karena tidak dapat mengetahui jawaban akhir dari ceritanya. Jejak Cinta sebuah film yang sarat budaya dan pesan moral yang ditujukan kepada kaum wanita untuk dapat menghindari dan mencegah kanker serviks.
Kesan mendalam yang dapat saya petik setelah menonton Film Jejak Cinta ini adalah tentang kanker servik yang menjadi lebih menarik karena dikemas bersamaan dalam masalah keluarga. Dalam film ini juga saya kurang begitu menyukai tentang sosok pria yang bernama Hasan. Karena kebaikannya yang sangat berlebihan apalagi terhadap sang mantan yang merupakan jejak cintanya di masa lalu. Dia sampai tega membohongi istrinya yang telah rela melepaskan segala atribut kesuksesannya sebagai desainer batik yang sukses dan terkenal demi dia yang telah menjadi suaminya.
#NonFiksi
#ODOPBatch6
Closingnya kurang nih Mba, ditambah kesannya setelah nonton film ini penting loh.m
BalasHapusBaik mas Septian Insya Allah akan diperbaharui, terima kasih banyak masukan dan kunjungannya
HapusDrama keluarga ya mbak. Berarti kanker serviks bukan fokus utama di film tersebut ya. Terimakasih sharingnya
BalasHapusBenar bu Endah, terima kasih sudah berkunjung
HapusUdah lama nih gak nonton film indonesia.. :D
BalasHapusHayu atuh nonton mba Desty, terima kasih sudah berkunjung
HapusSerasa belum nemu akhir ceritanya 😉
BalasHapusIya mas Agus masih menggantung mungkin nanti ada bagian kedua, terima kasih kunjungannya
HapusYah kalau ngegantung kurang seru ya bu? Ceritanya lumayan belibet juga. Tapi semoga pesan moralnya sampai ke para penontonnya 😊
BalasHapusIya mbak Evita penonton jadi kurang puas, terima kasih kunjungannya
HapusMantap tinggal ditingkatkan lagi. .
BalasHapusSiap mas Hafiz, terima kasih kunjungannya
HapusEmang di'gantung' itu nggak enak. #loh #eh😅 film maksudnya 😁
BalasHapusIya mbak Ezza pasti tidak enak apalagi kalau perasaan kita yang digantung, terima kasih sudah berkunjung
HapusWoooo malah baru tau ada film ini
BalasHapusTerima kasih kunjungannya mbak Inna
HapusYah kecewa deh dengan endingnya... Seru sih, cuma ini focus ke kisah cinta apa pengalaman dengan kanker servik? Mungkin review perlu di giring ke focus dari film tersebut
BalasHapusTerima kasih masukan dan kunjungannya mbak Ika, ini pertama kali review film
HapusBelum pernah nonton filmnya
BalasHapusTerima kasih kunjungannya mbak Lulu
HapusBaru denger ada film ini hihihi... nggak pernah nonton 😂
BalasHapusTerima kasih kunjungannya mba Arohmah
HapusJadi ceritanya tidak fokus di kanker serviksnya ya, Mbak?
BalasHapusMenurut aku begitu mbak Hardiani, terima kasih sudah berkunjung
HapusPernah baca juga review sebelumnya tentang film ini. Namun karena baca disini sudah diberi tahu endingnya gantung, hehehe, mungkin nanti akan ditonton filmnya. Bergeser menjadi tidak prioritas untuk ditonton.
BalasHapus