Jumat, 12 Oktober 2018

Sosok Lelaki Dalam Mimpi (Part 3)


Setelah pertemuan itu, malamnya aku sama sekali tidak bisa tidur. Pikiranku tak bisa lepas dan terus-menerus selalu saja memikirkan kejadian yang tadi pagi aku alami. Tentang sosok lelaki yang sudah dua kali hadir dan menghiasi mimpiku.

Hari-hari selanjutnya semenjak pertemuan itu, aku sudah melupakannya bahkan sedikitpun tak pernah memikirkannya lagi. Dan tentang mimpiku itu juga sama, aku tak pernah mengingatnya. Apalagi memikirkan tentang Indra hampir tidak pernah terlintas sedikitpun. Sampai pada suatu senja, saat itu sekilas kembali aku melihat dia ada di kampus sedang bersama teman-temannya. Meski tak percaya namun ternyata dia memang Indra. Dan aku baru tahu kalau selama ini aku dan dia kuliah di kampus yang sama. Bagaimana mungkin kalau hari ini aku baru melihatnya, rasanya tidak mungkin.

Beberapa hari berikutnya aku kembali terkejut karenanya selepas magrib saat malam bulan purnama terlihat begitu indah, Indra datang ke rumah memberikan sepucuk surat berwarna jingga. Sungguh kejadian yang tak pernah aku sangka, dia datang dengan wajah memerah menahan malunya.

“maaf kalau aku datang ke rumah tiba-tiba, aku hanya ingin menyampaikan apa yang selama ini aku rasa yang semuanya sudah aku tulis dalam sepucuk surat ini” Indra mengawali pembicaraannya dan menyerahkan sepucuk surat kemudian dia pamit dan beranjak pergi. Aku diam tak dapat berkata-kata walau hanya untuk berbasa-basi sekedar menahan dia pergi.

Perlahan surat itu aku buka, ku baca satu persatu setiap katanya.

Assalamualaikum….,
Maafkan kalau kedatanganku tidak membuatmu berkenan
Aku hanya ingin menyampaikan
Tentang apa yang selama ini aku rasakan
Tentang kehadiranmu dalam sebuah impian
Aku mencintaimu dalam diam
Jauh…sebelum aku bertemu dan berkenalan
Sungguh semua yang aku rasakan telah lama bersemayam
Izinkan aku mengajakmu berlayar mengarungi samudera impian
Hingga berlabuh menuju pelabuhan tujuan

Membaca surat Indra mata lelly berkaca-kaca sambil menahan rasa haru, ternyata Indra juga sama pernah memimpikannya. Keesokan harinya, Lelly terkejut luar biasa saat pagi-pagi sekali Indra sudah datang ke tempatnya. Dia bertanya dan meminta sebuah jawaban tentang surat yang dia berikan tadi malam.

“Katakan sesuatu tentang isi surat itu”
Kalau iya, hari ini aku akan pulang menemui kedua orang tuaku. Insya Allah hari Minggu depan bersamanya aku akan datang ke rumahmu di kampung halaman. Dan menemui Orang tuamu untuk segera melamarmu.

Tubuhku gemetar, tiba-tiba saja lidahku terasa kelu tak dapat menjawab semua yang diucapkan Indra. Aku benar-benar bingung dengan semua kejadian yang begitu tiba-tiba datang menghampiri kehidupanku. Kenapa sedikit pun Indra tak memberiku waktu dan ruang untuk berpikir ulang. Melihat keadaanku yang merasa ragu, Indra kemudian meminta maaf kalau sikapnya terlalu buru-buru.

“Maafkan kalau sikapku terlalu buru-buru mengambil keputusan, aku hanya ingin serius menjalin hubungan” katanya.  Dan aku mengangguk perlahan, setuju dengan apa yang dia ucapkan.

Hari berganti waktupun berlalu begitu cepat sebulan kemudian Indra dan orang tuanya datang ke rumah dan melamar lelly.  Hari bahagiapun tiba, sehari selepas wisuda  akhitnya lelly menikah dengan sosok lelaki dari dalam mimpinya dan sampai sekarang hidup bahagia.

Tamat

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar