Kami berdua asik ngobrol dan
saling bercerita hingga tak terasa sudah 30 menit berlalu sudah, aku baru tahu ternyata Irma adalah kakak kelas adik ku sewaktu
di S M U dulu. Pantas saja kalau dia sudah kenal dekat dengan adikku karena dia
satu sekolah yang sama dengannya.
“Ternyata dunia ini sempit yah…Lel”, ucap Irma
Sambil tersenyum aku mengiyakan ucapannya.
Tiba-tiba begitu
terkejutnya aku di sana, saat melihat ada seseorang yang baru saja datang
dengan mengendarai sepeda motornya. Sungguh rasanya setengah tak percaya tetapi
ini begitu nyata terlihat jelas oleh mataku sendiri, kalau ternyata dia adalah sosok
lelaki yang sama yang tadi malam datang dan hadir dalam mimpiku. Memakai celana
jean berpadu atasan kaos warna putih. Dengan santun dia menyapaku sambil
mengulurkan tangan memperkenalkan diri dan menyalamiku.
“Indra…”, begitu dia menyebut
namanya yang cukup singkat.
Lelly, Lelly Nurlaeli aku membalasnya.
Meski hanya sekilas saja tanpa sengaja mata kami saling bertemu pandang.
Dalam hati aku bergumam, sungguh aku tahu dan mengenal sorot mata yang teduh
itu. Jantungku berdegup semakin kencang hingga
membuatku menjadi salah tingkah di depannya. Dia tersenyum ke arahku dan juga terlihat malu.
Lelly kenapa? Tanya Irma
sambil memperhatikan dan melihat ke arah wajahku.
Aku menggelengkan kepala “tidak
apa-apa” jawabku sambil menoleh ke arah Irma.
Aku tak pernah
menceritakan tentang mimpiku, bahkan mimpiku yang sebelumnya kepada
siapapun, termasuk juga kepada Imas sahabatku. Biarlah semua akan menjadi
sebuah cerita yang tersimpan rapi di sanubari. Bagiku mimpi yang aku alami ini
adalah sebuah keajaiban yang sudah hadir dalam kehidupan aku. Semoga saja semua
yang sudah aku alami ini adalah sebuah pertanda yang dapat menuntun aku menuju
kebaikkan.
Hanya saja aku tidak mengerti dalam
hati ini mengapa ada resah dan begitu banyak tanya yang tak mampu aku mencari satu katapun untuk menjawabnya. Karena sebenarnya aku masih tak bisa
percaya akan semuanya. Ternyata sesosok lelaki yang hadir dalam mimpiku itu ada
di dunia nyata, dan dia adalah Indra, sosok pendiam yang berpenampilan
sederhana dan selalu enak kalau diajak bicara.
Bersambung ke Part 3
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar