Jumat, 19 Oktober 2018

Ayah (Part 2)

Nuri segera menghampiri ayah dan memeluknya. Demikian juga Risky langsung menghampirinya. Ayahku mengusap kepalanya sambil meneteskan air mata. Kemudian ayah berusaha duduk.

“ Nuri, ayah ingin minum nak" pinta ayah pada istriku

Dengan segera Nuri mengambilkan dan membantu ayah minum. Aku menatap ayah yang terlihat semakin melemah. Aku juga mengajaknya untuk segera ke rumah sakit malam itu. Tetapi dengan halus ayah menolaknya.

“Tidak usah pergi ke rumah sakit, ayah tidak mau", 

"Ayah tidak apa-apa, hanya ingin istirahat, kamu dan Nuri disini saja menemani ayah” 

Begitu permintaannya padaku.

Karena jalanan menuju rumah sakit yang terjal dan hujan yang semakin deras, akhirnya aku menuruti keinginan ayah. Tapi besok pagi-pagi sekali aku akan tetap mambawanya ke rumah sakit. Aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan Ayah.

Semalaman aku tidak tidur menemani ayah. Sambil terus kudekap tubuhnya. Beliau terlihat tenang dan tertidur pulas. Aku mengusap wajahnya yang keriput dan semakin terlihat lemah. Sementara Nuri terus mengaji Yasin di samping ayah. Tak putus-putusnya aku juga memanjatkan doa untuk kesembuhan ayahku tercinta. 

Ya Allah…, tolong segera angkat penyakit ayah. Sembuhkanlah dia seperti saat sebelumnya. Saat dimana aku dan dia selalu bersama. Perasaanku tiba-tiba resah, entah kenapa aku merasa waktuku sudah semakin dekat bersama ayah.

Malam semakin larut, pukul 3 dini hari ayahku terbangun. Kondisinya sudah terlihat lebih baik dari tadi sore saat aku baru datang. Ayah duduk sambil bersandar di tempat tidur.

" Kamu belum tidur Ton" Ayah bertanya padaku

Belum yah, jawabku singkat.

Bagaimana perasaan Ayah, tanyaku

"Alhamdulillah sudah baikan Ton"  begitu jawab Ayah

Semenjak terbangun tadi Ayah terus mengajak aku ngobrol. Hingga tak terasa hari sudah hampir menjelang subuh. Saat itu, melihat kondisi Ayah, aku merasa lega. Perasaanku mulai tenang karena Ayah sudah terlihat mulai membaik. Tapi selepas subuh aku akan tetap berencana membawa Ayahku ke rumah sakit di kota kabupaten. 

"Ton, ayo kita solat subuh dulu" ucap ayah padaku.

Dan aku mengangguk, mengiyakannya 

Setelah solat subuh, Ayah kembali berbaring di tempat tidurnya. 

"Ton, Ayah mau istirahat dulu, kamu jg istirahat ya" ucap Ayah sambil berbaring.

Aku juga berbaring sejenak. Namun dari kamar Ayah tiba-tiba terdengar teriakan Nuri dan teh Sayu sambil menangis. Aku kaget dan langsung menghampiri keduanya. 

Innalillahi wainna Ilaihi Rojiun, ternyata Ayahku telah tiada. Tubuhku langsung lemas tak berdaya. 

Ya Allah Sang Pemilik Kehidupan, semoga ayahku husnul khotimah dan menempatkannya di tempat yang layak disisi-Mu. Engkau berhak mengambil segalanya dengan cara apapun yang engkau kehendaki.

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar