Rabu, 03 Oktober 2018

Pacar Kecilku

Beberapa hari ini cuaca masih saja tak menentu, kadang hujan terkadang juga panas, dan sore ini cuaca terlihat begitu mendung, awan gelap terlihat bergumpal menutupi langit.
Ada keresahan bergelayut dalam hati ini menanti kedatangan semua kerabat dan handai taulan yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju kesini untuk menghadiri pernikahanku yang tinggal beberapa hari lagi.

Waktu sudah hampir pukul 18.00 namun tak satupun yang dapat aku hubungi. Perasaanku menjadi semakin tidak enak takut terjadi sesuatu dalam perjalanan. Hatiku benar-benar menjadi gelisah. Tak henti-hentinya aku berdzikir memohon keselamatan bagi semua kerabatku.

Tiba-tiba saja ingatanku kembali terkenang dengan keadaanku di masa silam, masa dimana aku terpaksa harus meninggalkan kampung halamanku karena keadaan.

Andai saja aku tidak datang dan merantau ke sini ke tempat ini yang jaraknya ribuan kilo dari kampung halamanku, mungkin saja aku dan dia akan berjodoh seperti harapan kami berdua saat itu. Saat-saat indah ketika usiaku masih remaja bersama pacar kecilku dulu. Kami berdua punya cinta dan harapan juga cita-cita hidup yang sama, kelak ingin selalu bersama berbagi suka dan duka.

Rasanya tak kuasa aku mengingat semuanya. Tentang kebersamaanku bersama dia pacar kecilku. Tiba-tiba suara ponselku berdering membuyarkan semua lamunanku.

Assalamualaikum..., kataku

"Aku sudah sampai tika, maaf pesawatnya delay", kata pamanku

Aku menghela nafas panjang, sambil mengucap syukur Alhamdulillah...terima kasih Ya Allah

Ternyata semua baik-baik saja

Aku segera berlari menghampiri semuanya

Kupeluk erat satu persatu semua kerabatku.

Kurasakan semua rasa bercampur menjadi satu, ada sedih, bahagia juga perasaan haru di hatiku.

Hilang sudah kecemasanku menantikan kedatangan semuanya.

Namun ada satu lagi perasaan  cemas yang masih terselip di sebelah hatiku, perasaan cemas karena khawatir dengan kebimbanganku tentang keputusan untuk menikah dengan seseorang yang selama ini, di tempat ini selalu menyayangi aku dengan sepenuh hati.

Mungkin karena sebenarnya aku masih berharap dan selalu memikirkan dia pacar kecilku dulu meski sekarang diantara kita sudah tidak mungkin lagi bersama, karena status sosial, jarak dan waktu yang selama ini telah memisahkan kebersamaan kita.

Perjalan waktu telah merubah segalanya, dia pacar kecilku yang selama ini aku puja sekarang hanya bisa menjadi teman biasa. Namun aku bahagia karena saat ini ada seseorang yang selalu setia dan beberapa hari lagi akan menjadi belahan jiwa, semoga saja akan menjadi jodoh terbaik untuk aku. Karena aku percaya sesungguhnya jodoh, mati dan rezeki itu hanya Allah semata yang berhak mengatur dan menentukannya.

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

2 komentar: