Image From Google |
Assalamualaikum…,
Menjawab tantangan I NBB PL Sepenggal Warisan Rakyat. Kali
ini saya akan bercerita tentang Lawang sanga dan legenda buaya putih yang terletak di salah
satu destinasi wisata keraton kasepuhan kota Cirebon.
Lawang sanga ini adalah sebuah bangunan kecil dengan gaya
arsitektur yang unik yang terletak di tepian sungai kriyan yang berada di
belakang keraton kasepuhan. Bangunan ini disebut lawang sanga karena memiliki sembilan
pintu yang berfungsi sebagai bangunan penerima dari arah perairan sungai kriyan
menuju keraton kasepuhan.
Masyarakat kota Cirebon meyakini bahwa lawang sanga
merupakan akses menuju sungai kriyan yang dihuni oleh seekor buaya putih. Yang konon
merupakan jelmaan Elang Angka Wijaya yaitu salah seorang putra Sultan Sepuh I
Syamsudin Martawijaya yang telah berkali-kali dinasehati namun tidak patuh agar
tidak makan sambil tiduran dan tengkurap yang menyerupai buaya.
Apa mau dikata meski Sultan sepuh menyesal namun nasi telah menjadi bubur. Akhirnya Elang Angka Wijaya berubah menjadi seekor buaya putih. Sejak saat
itu elang angka wijaya menghuni sebuah kolam yang berada di salah satu bangunan
keraton kasepuhan. Namun setelah dewasa buaya putih itu kemudian dipindahkan ke
sungai kriyan.
Dari cerita legenda buaya putih ini mengandung pelajaran
berharga dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai orang tua hendaknya
berhati-hati dalam berucap apalagi terhadap anak-anak kita sejengkel dan semarah apapun.
@desttyputtri
@markaspejuangliterasi
#tantangan1
#nbbcernak
#nbbceritarakyat
ihh bener banget ya mb, sebagai orang tua, apalagi ibu, harus hati-hatiii banget ngomong. jangankan ngomong ke anak, mbatin yang tidak baik pun sebaiknya kita hindari
BalasHapusIya mbak Inna benar sekali, terima kasih kunjungannya ya mbak
Hapus